Sejarah : Berpikir Diakronik dan Sinkronik
Sejarah bukan hanya tentang mencatat peristiwa masa lalu, tetapi juga tentang memahami bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut membentuk dunia yang kita tinggali saat ini. Dalam mempelajari sejarah, terdapat berbagai pendekatan yang membantu kita melihat perkembangan dan dinamika yang terjadi di berbagai periode waktu. Materi ini akan memperkenalkan Anda pada dua pendekatan penting dalam studi sejarah, yaitu diakronik dan sinkronik, yang akan memberikan wawasan baru tentang cara memandang peristiwa masa lalu, baik dari segi urutan waktu maupun dari sudut pandang kondisi pada satu masa.
Pendekatan dalam mempelajari sejarah sangat penting untuk memahami bagaimana peristiwa-peristiwa masa lalu mempengaruhi kehidupan kita saat ini. Di dalam pembelajaran sejarah, terdapat dua pendekatan utama yang digunakan, yaitu diakronik dan sinkronik. Kedua pendekatan ini membantu kita melihat sejarah dari perspektif yang berbeda, baik dalam hal perkembangan peristiwa dari waktu ke waktu maupun kondisi pada satu titik waktu tertentu. Dengan memahami pendekatan diakronik dan sinkronik, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan komprehensif tentang perjalanan sejarah umat manusia.
Pertanyaan Pemantik
Apa itu berpikir sejarah? Apa itu diakronik? Apa itu sinkronik? Mengala kita harus berpikir dengan sudut pandang tersebut?
Diakronik dan Sinkronik dalam Sejarah
Dalam mempelajari sejarah, terdapat dua pendekatan utama yang digunakan untuk memahami peristiwa dan perkembangan manusia, yaitu pendekatan diakronik dan sinkronik. Kedua pendekatan ini membantu kita melihat sejarah dari sudut pandang yang berbeda.
Video Pengantar
Pendekatan Diakronik
Diakronik berasal dari kata Yunani "dia" yang berarti melintasi atau melalui, dan "chronos" yang berarti waktu. Pendekatan diakronik melihat perkembangan peristiwa sepanjang waktu, dari masa lalu ke masa kini.
Ciri-ciri Pendekatan Diakronik:
- Memusatkan perhatian pada perkembangan peristiwa atau perubahan dari waktu ke waktu.
- Melihat sekuensi atau urutan peristiwa sejarah.
- Mengidentifikasi proses transformasi atau perkembangan suatu peristiwa dari masa ke masa.
- Biasanya digunakan untuk mempelajari perubahan sosial, ekonomi, politik secara berkelanjutan.
Contoh:
Perkembangan sistem pemerintahan dari kerajaan hingga negara demokratis.
Evolusi teknologi komunikasi dari surat menyurat hingga internet.
Contoh lain cara berpikir diakronik misalnya
Perubahan presiden Indonesia sejak masa awal kemerdekaan sampai reformasi:
- Sukarno (1945–1966)
- Suharto (1966–1998)
- B.J. Habibie (1998–1999)
- Abdurrahman Wahid (1999–2001)
- Megawati Soekarnoputri (2001–2004)
- Susilo Bambang Yudhoyono (2004–2014)
- Joko Widodo (2014–2024)
- Prabowo Subianto (2024–…)
Kelebihan:
- Memahami perubahan dan kontinuitas dalam sejarah.
- Mengungkapkan penyebab dan akibat dari suatu peristiwa yang terjadi dalam rentang waktu panjang.
Kelemahan:
- Kurang fokus pada detail dalam satu periode tertentu.
- Bisa kehilangan fokus pada perbandingan antara peristiwa yang terjadi pada waktu bersamaan di tempat lain.
- Zaman Prasejarah (sebelum 400 M)
- Zaman Hindu-Buddha (400 M – 1500 M)
- Zaman Islam (1500 M – 1800 M)
- Zaman Penjajahan Eropa
- Zaman Kemerdekaan (1945 – sekarang)
- Proklamasi dan Revolusi Fisik (1945 – 1949)
- Masa Demokrasi Liberal (1950 – 1959)
- Masa Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)
- Masa Orde Baru (1966 – 1998)
- Masa Reformasi (1998 – sekarang)
Pendekatan Sinkronik
- Menekankan situasi pada satu masa atau periode tertentu.
- Tidak memperhatikan urutan atau proses sejarah, melainkan berfokus pada keadaan pada suatu waktu.
- Biasanya digunakan untuk membandingkan keadaan suatu masyarakat, budaya, atau peristiwa di tempat yang berbeda pada waktu yang sama.
Mempelajari kondisi sosial-politik Indonesia pada masa Orde Baru.
Membandingkan kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia pada abad ke-18.
- Fokus pada detail pada waktu tertentu.
- Mudah untuk menganalisis situasi yang kompleks pada satu waktu tertentu tanpa terbebani oleh perkembangan sebelumnya.
- Kurang mampu mengidentifikasi proses perubahan dari waktu ke waktu.
- Bisa kehilangan perspektif mengenai hubungan sebab-akibat dalam rentang sejarah yang lebih panjang.
Kesimpulan:
- Diakronik: Pendekatan yang mempelajari perubahan atau perkembangan suatu fenomena dari waktu ke waktu. Fokusnya adalah pada aspek historis dan urutan kronologis.
- Kronologi: Urutan kejadian berdasarkan waktu. Dalam pendekatan diakronik, kronologi digunakan untuk memahami perkembangan peristiwa atau fenomena dalam rentang waktu tertentu.
- Perkembangan Sejarah: Proses evolusi suatu peristiwa atau fenomena sepanjang waktu, biasanya dilihat dalam jangka waktu panjang.
- Sejarah: Catatan dan studi mengenai peristiwa-peristiwa masa lalu yang dianalisis secara diakronis untuk melihat perubahan dan kesinambungan.
- Perubahan: Perbedaan atau evolusi suatu fenomena dari satu periode ke periode lainnya. Fokus pendekatan diakronik adalah menyoroti perubahan ini.
- Kausalitas: Hubungan sebab-akibat yang dipelajari dalam kerangka waktu sejarah untuk memahami alasan atau penyebab di balik suatu perubahan.
- Sinkronik: Pendekatan yang mempelajari fenomena pada satu titik waktu tertentu tanpa memperhatikan perkembangan atau sejarahnya. Fokusnya adalah memahami kondisi atau situasi pada saat itu.
- Struktur: Pola atau tatanan yang membentuk suatu sistem atau fenomena pada suatu waktu tertentu. Pendekatan sinkronik cenderung melihat struktur ini daripada perkembangannya dari masa ke masa.
- Fenomena Kontemporer: Peristiwa atau fenomena yang ada pada waktu yang sama atau dalam periode yang sama, tanpa melihat perubahan historisnya.
- Analisis Komparatif: Teknik yang sering digunakan dalam pendekatan sinkronik untuk membandingkan fenomena atau entitas pada satu periode waktu tertentu.
- Konteks: Lingkungan atau keadaan di mana suatu fenomena ada atau beroperasi pada satu titik waktu. Pendekatan sinkronik mempelajari fenomena dalam konteks tertentu tanpa memperhatikan perubahannya dari waktu ke waktu.